fin.co.id - Tanggal 27 April 2025 bisa menjadi momen bersejarah bagi Liverpool yang hanya membutuhkan satu poin saat menjamu Tottenham Hotspur di Anfield untuk memastikan diri sebagai juara Premier League 2024–2025.
Di atas kertas, The Reds hanya perlu menghindari kekalahan mengejutkan dari Spurs, yang tengah lebih fokus pada perjuangan mereka di kompetisi Eropa dan ingin segera mengakhiri musim liga secepat mungkin.
Sebelumnya, para pemain Liverpool dikabarkan menggelar acara nonton bareng laga Arsenal vs Crystal Palace pada Rabu malam. Kekalahan Arsenal seharusnya memicu pesta di Merseyside, namun hasil imbang 2-2 membuat perburuan gelar harus ditunda beberapa hari lagi.
Namun, tinggal sedikit waktu tersisa. Jika Liverpool mampu menghindari kekalahan dari rival sekota Arsenal pada hari Minggu ini, pesta juara di Anfield akhirnya akan benar-benar terjadi.
Pesta di Anfield, Bukan Lagi di Masa Pandemi
Berbeda dengan 2020 saat Liverpool meraih gelar di stadion kosong akibat pandemi COVID-19, kali ini para pendukung The Kop akan dapat merayakan secara langsung.
Balon trofi akan melayang, saat para pemain mencium trofi asli Premier League, berkat kontribusi dari putra daerah mereka, Trent Alexander-Arnold.
Tendangan volinya yang berbelok cukup untuk mengalahkan Leicester City saat Paskah lalu. Kini, kecuali Liverpool kalah di lima laga terakhir dan Arsenal menyapu bersih empat pertandingan mereka, Arne Slot dipastikan menjadi manajer kelima yang menjuarai Premier League di musim pertamanya di Inggris, setelah Jose Mourinho, Carlo Ancelotti, Manuel Pellegrini, dan Antonio Conte.
Baca Juga
Dengan catatan 14 pertandingan tak terkalahkan di Anfield di liga, termasuk enam kemenangan beruntun, Slot bahkan mungkin sudah pantas mengenakan kaus bertuliskan "Champions" di balik setelan resminya.
Tottenham: Antara Harga Diri dan Fokus Eropa
Sementara itu, Tottenham Hotspur datang ke Anfield dengan posisi 42 poin di belakang Liverpool. Bagi Spurs, yang kini lebih berfokus pada Liga Europa, Premier League tinggal soal menjaga harga diri.
Ange Postecoglou tahun lalu sempat menyaksikan sebagian fans Spurs merayakan kekalahan dari Manchester City karena membantu menggagalkan ambisi juara Arsenal. Menarik untuk ditunggu apakah sebagian suporter Lilywhites akan bersikap serupa di Anfield.
Musim ini, target Tottenham hanya sederhana: menghindari finis di posisi ke-17. Kekalahan 1-2 dari Nottingham Forest pada Senin lalu adalah kekalahan keempat dari lima laga terakhir mereka di liga.
Namun, para fans Tottenham tak perlu terlalu resah, karena laga penting sesungguhnya adalah semifinal Liga Europa melawan Bodo/Glimt pekan depan, dengan kemungkinan final melawan Athletic Bilbao atau Manchester United.
Dominasi Liverpool atas Spurs di Anfield
Liverpool punya rekor impresif saat menjamu Spurs, tak terkalahkan dalam 15 pertemuan terakhir di Anfield, termasuk tiga kemenangan beruntun dengan mencetak empat gol di tiap laga. Sepertinya, Arsenal tidak bisa berharap banyak pada Tottenham untuk memperpanjang persaingan gelar.
Dari sisi skuad, Liverpool hanya kehilangan Joe Gomez (operasi hamstring) dan Tyler Morton (cedera bahu). Sisanya fit, termasuk Alexander-Arnold yang dipastikan kembali memperkuat tim setelah menjadi pahlawan di King Power Stadium.
Sementara itu, Mohamed Salah masih memburu rekor keterlibatan gol terbanyak dalam satu musim Premier League. Meski tengah melewati empat laga tanpa gol, paceklik terpanjang musim ini, Spurs tetap menjadi lawan favoritnya, dengan 15 gol ke gawang Tottenham sepanjang kariernya.
