fin.co.id - Arsenal dikabarkan tengah membidik Ollie Watkins, striker milik Aston Villa, dengan harapan baru untuk mempertajam lini serang.
The Gunners kembali harus puas finis di posisi kedua Premier League untuk musim ketiga secara beruntun.
Tekanan pun kian besar pada pelatih Mikel Arteta yang belum juga mempersembahkan trofi bergengsi sejak meraih Piala FA pada tahun 2020.
Kegagalan meraih gelar musim ini menimbulkan pertanyaan besar dari para pendukung The Gunners, terutama terkait efektivitas lini serang mereka.
Salah satu sosok yang kerap jadi sasaran kritik adalah Kai Havertz, yang dinilai belum memberikan kontribusi maksimal di area sepertiga akhir lapangan.
Menanggapi hal itu, Arsenal dikabarkan siap melakukan manuver di bursa transfer musim panas.
Menurut laporan dari Football Insider, dikutip SportsMOle, klub asal London Utara tersebut bersiap mengajukan penawaran untuk Ollie Watkins.
Baca Juga
Striker milik Aston Villa, itu disebut-sebut dapat dijual untuk membantu keuangan klub setelah gagal lolos ke Liga Champions.
Watkins: Mesin Gol yang Konsisten
Meski usianya telah menginjak 29 tahun, Ollie Watkins masih menunjukkan ketajaman luar biasa di lini depan.
Ia berhasil mencetak 16 gol di Premier League musim ini, menandai musim ketiganya secara berturut-turut mencetak lebih dari 15 gol.
Watkins dikenal dengan gaya bermain yang mengandalkan kecepatan dan pergerakan di belakang garis pertahanan lawan.
Kemampuannya dalam skema serangan balik menjadi salah satu senjata utama Aston Villa untuk menekan balik lawan.
Di bawah asuhan Unai Emery, ia terkadang digeser posisinya dengan kehadiran Marcus Rashford, namun tetap mampu memberikan kontribusi gol secara konsisten.
Apakah Cocok Watkins Bermain di Arsenal?
Dari segi taktik, Watkins lebih nyaman beroperasi di sisi kiri lapangan. Hal ini justru bisa dimanfaatkan oleh Arsenal untuk memberi ruang eksplorasi bagi Gabriel Martinelli, yang kerap kesulitan saat bermain terlalu melebar dan terisolasi.
Pergerakan Watkins di sisi kiri dapat menciptakan celah di tengah lapangan bagi Martinelli untuk menyerang area yang lebih berbahaya.