fin.co.id - Sepak bola Indonesia terus bergerak dinamis di bawah kepemimpinan Erick Thohir. Salah satu kebijakan terbaru yang mencuri perhatian adalah izin penggunaan dana APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) untuk klub amatir, khususnya yang berlaga di Liga 3 dan Liga 4. Namun, aturan ini tidak berlaku untuk klub profesional di Liga 1 dan Liga 2.
Mengapa Klub Profisional Dilarang Pakai APBD?
Erick Thohir menjelaskan bahwa larangan ini didasarkan pada dua hal utama:
-
Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 22 Tahun 2011 yang membatasi penggunaan APBD untuk entitas komersial.
-
Syarat lisensi klub profesional yang mengharuskan pendanaan mandiri atau dari sponsor, bukan anggaran daerah.
"Penggunaan APBD di level profesional berisiko memicu korupsi dan ketidaksehatan finansial," tegas Thohir.
Klub Amatir Diperbolehkan: Dukungan untuk Sepak Bola Akar Rumput
Berbeda dengan klub elite, Liga 3 dan Liga 4 justru mendapat lampu hijau. Alasannya:
-
Biaya operasional lebih rendah , sehingga lebih realistis didanai APBD.
-
Memacu kompetisi lokal , seperti pertandingan antarkecamatan di Jakarta.
-
Membangun fondasi sepak bola dari tingkat dasar.
Contoh nyata adalah penyatuan tim dari Kecamatan Tebet dan Pasar Minggu untuk bersaing melawan wakil daerah lain, bahkan hingga Kepulauan Seribu.
Rencana PSSI: Kompetisi Nasional untuk Klub Amatir
Erick Thohir berencana mengonsolidasikan perkembangan ini melalui Kongres Biasa PSSI pada 4 Juni 2025 di Jakarta. Di sana, wakil klub amatir akan membahas masa depan kompetisi nasional.
"Kami ingin seimbang antara investasi besar di level top dan pembinaan masyarakat lewat sepak bola," ujarnya.
Arah Baru Sepak Bola Indonesia di Tangan Erick Thohir
Kebijakan ini menunjukkan komitmen Erick Thohir untuk memperkuat sepak bola dari akar rumput. Dengan memisahkan pendanaan profesional dan amatir, PSSI berupaya menciptakan ekosistem yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Mulai musim 2025-2026, klub-klub kecil akan merasakan dampaknya. Apakah ini menjadi titik balik bagi sepak bola Indonesia? Kita tunggu bersama.