Erick Thohir Buka Pintu APBD untuk Klub Amatir, Larang untuk Liga 1 & 2: Apa Alasannya?

sport.fin.co.id - 02/05/2025, 11:23 WIB

Erick Thohir Buka Pintu APBD untuk Klub Amatir, Larang untuk Liga 1 & 2: Apa Alasannya?

Erick Thohir. Image (Istimewa).

fin.co.id - Sepak bola Indonesia terus bergerak dinamis di bawah kepemimpinan Erick Thohir. Salah satu kebijakan terbaru yang mencuri perhatian adalah izin penggunaan dana APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) untuk klub amatir, khususnya yang berlaga di Liga 3 dan Liga 4. Namun, aturan ini tidak berlaku untuk klub profesional di Liga 1 dan Liga 2.

Mengapa Klub Profisional Dilarang Pakai APBD?

Erick Thohir menjelaskan bahwa larangan ini didasarkan pada dua hal utama:

  1. Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 22 Tahun 2011   yang membatasi penggunaan APBD untuk entitas komersial.

  2. Syarat lisensi klub profesional   yang mengharuskan pendanaan mandiri atau dari sponsor, bukan anggaran daerah.

"Penggunaan APBD di level profesional berisiko memicu korupsi dan ketidaksehatan finansial," tegas Thohir.

Klub Amatir Diperbolehkan: Dukungan untuk Sepak Bola Akar Rumput

Berbeda dengan klub elite, Liga 3 dan Liga 4 justru mendapat lampu hijau. Alasannya:

Contoh nyata adalah penyatuan tim dari Kecamatan Tebet dan Pasar Minggu untuk bersaing melawan wakil daerah lain, bahkan hingga Kepulauan Seribu.

Rencana PSSI: Kompetisi Nasional untuk Klub Amatir

Erick Thohir berencana mengonsolidasikan perkembangan ini melalui Kongres Biasa PSSI pada 4 Juni 2025 di Jakarta. Di sana, wakil klub amatir akan membahas masa depan kompetisi nasional.

"Kami ingin seimbang antara investasi besar di level top dan pembinaan masyarakat lewat sepak bola," ujarnya.

Arah Baru Sepak Bola Indonesia di Tangan Erick Thohir

Kebijakan ini menunjukkan komitmen Erick Thohir untuk memperkuat sepak bola dari akar rumput. Dengan memisahkan pendanaan profesional dan amatir, PSSI berupaya menciptakan ekosistem yang lebih sehat dan berkelanjutan.

Advertisement

Mulai musim 2025-2026, klub-klub kecil akan merasakan dampaknya. Apakah ini menjadi titik balik bagi sepak bola Indonesia? Kita tunggu bersama.

Aries Setianto
Penulis