Soal Kasus Sanksi Yuran Fernandes, LIB Tak Mau Ikut Campur

sport.fin.co.id - 16/05/2025, 08:18 WIB

Soal Kasus Sanksi Yuran Fernandes, LIB Tak Mau Ikut Campur

Yuran Fernandes (instagram pribadi)

fin.co.id - PT Liga Indonesia Baru (LIB) akui tidak mau ikut campur dengan atas sanksi yang diberikan terhadap pemain PSM Makassar Yuran Fernandes.

Seperti diketahui, Yuran diganjar larangan bermain selama 12 bulan dan denda Rp25 juta oleh Komite Disiplin (Komdis) PSSI, usai melontarkan kritik terhadap kualitas sepak bola Indonesia di media sosial.

Komentar tersebut muncul setelah PSM kalah 1-3 dari PSS Sleman pada 3 Mei lalu di Stadion Maguwoharjo.

Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus, menegaskan bahwa itu merupakan rana Komdis PSSI. LIB memilih untuk tidak ambil bagian dalam polemik sanksi tersebut.

“Kalau dari sisi LIB, kasus seperti Yuran ini juga terjadi di kasus sebelumnya seperti Bojan Hodak atau Paul Munster. Termasuk juga isu-isu tentang komunikasi jelek oleh pemilik klub, kami sampaikan semua itu ke Komdis PSSI,” ujar Ferry saat ditemui wartawan di kantor PT LIB, Kamis 15 Mei 2025.

Ia menegaskan bahwa Komdis adalah badan independen, dan LIB tidak terlibat dalam pengambilan keputusan.

“Karena Komdis ini badan independen, yang saya tahu hasilnya bahwa pelatih itu diberi peringatan keras. Tapi Yuran ini saya juga tidak tahu deskripsinya apa soal 12 bulan itu,” lanjutnya.

Lebih jauh, Ferry juga mengungkapkan bahwa LIB hanya bertugas menyampaikan laporan, bukan mengomentari atau menilai sanksi.

“Dari sisi liga, kami tidak punya wewenang apa-apa untuk berkomentar karena ini ranah dari Komdis. Yang pasti semua pelanggaran yang ditabulasi dikirim ke Komdis PSSI,” ujarnya.

Akibat sanksi itu, Yuran absen saat PSM menjamu Malut United, dan dipastikan akan absen di dua laga terakhir musim ini melawan Barito Putera dan Persita Tangerang.

Sanksi itu langsung menuai reaksi keras dari Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI). Vice President APPI, Achmad Jufriyanto, menyebut komentar Yuran adalah bentuk ekspresi kekecewaan yang seharusnya dipahami sebagai kritik konstruktif.

Komentar serupa juga datang dari organisasi pemain dunia, FIFpro, yang menyatakan “sangat khawatir” dengan sanksi terhadap Yuran, karena menurut mereka setiap pemain punya hak untuk menyuarakan pendapatnya.

Ferry pun angkat bicara soal kritik dari FIFpro. “Kemudian komplain dari FIFpro, kami tidak bisa komentar tentang itu. Buat kami kalau ranahnya di kami misalnya seperti tunggakan gaji akan kami respon. Karena ini dari Komdis PSSI, tidak bisa Komdis kami ajak dialog soal ini. Dapurnya berbeda,” jelas Ferry.

Advertisement

Sementara itu, PSM Makassar resmi mengajukan banding ke Komdis. Media Officer klub, Sulaiman Abdul Karim, menyatakan bahwa pihak klub memang tidak membenarkan pernyataan Yuran, tapi menilai hukuman satu tahun terlalu berlebihan.

“Memo banding untuk putusan sanksi Komdis terhadap Yuran Fernandes, sudah PSM Makassar kirimkan ke PSSI," katanya dalam rilis resmi klub.

Afdal Namakule
Penulis