Persebaya Surabaya Layangkan Surat ke PSSI Soal Tindakan Keras Wahyudi Hamisi ke Bruno Moreira

Persebaya Surabaya Layangkan Surat ke PSSI Soal Tindakan Keras Wahyudi Hamisi ke Bruno Moreira

Sejumlah pesepak bola Persebaya Surabaya bersitegang dengan pesepak bola PSS Sleman pada pertandingan BRI Liga 1 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (3/3/2024)--(ANTARA FOTO/Rizal Hanafi/Spt.)

FIN.CO.ID - Persebaya Surabaya resmi melayangkan surat ke Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) soaltindaka keras pemain PSS Sleman Wahyudi Hamisi ke Bruno Moreira.

Sekretaris Persebaya Ram Surahman mengatakan, surat tersebut ditujukan kepada Ketua Umum PSSI Erick Thohir.

Pihaknya berharap, Erick Thohir dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan dan terukur saat pertandingan Persebaya melawan PSS pada Minggu, 3 Maret 2024.

Surahman menuturkan, dalam surat tersebut ada dua poin yang diminta Persebaya untuk mendapat perhatian serius dari PSSI.

BACA JUGA:4 Alasan Bayern Leverkusen Bakal Juara Bundesliga Musim 2023-2024

Pada poin pertama, jelas Surahman, pemain PSS dengan nomor punggung 33 telah melakukan tindakan keras dan mengarah mencederai lawan pada menit ke-19.

"Dengan dalih merebut bola, dia dengan sengaja menendang kepala pemain Persebaya Bruno Moreira yang saat itu terjatuh," katanya.

Namun, lanjut Surahman, wasit yang memimpin pertandingan dan berdiri tepat di depan peristiwa tersebut hanya memberikan kartu kuning.

"Apa yang dilakukan Wahyudi Hamisi ini termasuk kategori Violent conduct, yang harusnya layak di kartu merah," katanya.

Ram menjelaskan bagi Persebaya seperti mengulang momen horor pada Kompetisi Liga 1 Indonesia musim 2018/2019, Wahyudi Hamisi yang saat itu bermain untuk Borneo FC melakukan pelanggaran brutal pada Robertino Pugliara di Stadion Gelora Bung Tomo.

"Tackling dua kaki yang dilakukan membuat Robertino Pugliara tidak bisa melanjutkan karir sepak bola," ujarnya.

Ram menambahkan untuk poin kedua, kepemimpinan wasit Ginanjar Rahman dianggapnya kurang tegas dan cenderung abai dalam menerapkan peraturan permainan dalam sepak bola.

"Akibatnya, pertandingan berjalan keras dan menjurus kasar. Beberapa kali harus terhenti karena insiden antarpemain kedua tim," ucapnya.

"Bisa dilihat dari keluarnya 11 kartu kuning di pertandingan tersebut. Sebanyak enam kartu kuning untuk PSS dan lima Persebaya," ujar pria yang juga menjabat sebagai Ketua Panitia Pelaksana Pertandingan Persebaya tersebut.

Sahroni

Tentang Penulis

DAPATKAN UPDATE BERITA TEKNO LAINNYA DI

google news icon

Sumber:

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan Redaksi FIN
Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.