fin.co.id - Raheem Sterling tampaknya akan kembali ke Stamford Bridge lebih cepat dari harapan. Gagal meyakinkan Mikel Arteta selama masa peminjamannya di Arsenal, winger berpengalaman itu tak akan dipermanenkan oleh The Gunners.
Dipinjamkan selama satu musim dari Chelsea setelah tak masuk dalam rencana Enzo Maresca, Sterling sempat diharapkan bisa menemukan kembali performa terbaiknya di bawah asuhan Mikel Arteta, mantan rekan kerjanya saat di Manchester City. Namun kenyataannya tak sesuai harapan.
Pemain berusia 30 tahun itu hanya dipercaya menjadi starter dalam 11 pertandingan, serta tampil sebagai pemain pengganti dalam 13 laga lainnya di semua ajang.
Meskipun menunjukkan performa menjanjikan dalam dua laga terakhir kontra PSV Eindhoven dan Everton, di mana ia mencetak tiga assist dalam 135 menit bermain, kontribusi tersebut dianggap belum cukup.
Arsenal Memilih Jalan Lain
Dilansir dari Football Insider, Arsenal tidak tertarik untuk melanjutkan negosiasi transfer permanen dengan Chelsea. Keputusan ini diambil seiring dengan arah baru klub di bawah kepemimpinan direktur olahraga Andrea Berta.
Jurnalis Pete O’Rourke dalam Podcast Inside Track menyebut bahwa Chelsea kini berada di persimpangan terkait masa depan Sterling.
Mereka harus mempertimbangkan opsi terbaik, termasuk kemungkinan menjual dengan harga miring demi mengurangi beban gaji yang besar dari daftar pengeluaran klub.
Baca Juga
Opsi Cadangan di Tengah Ambisi Juara
Meskipun masa depannya tidak lagi bersama Arsenal, Sterling masih menjadi bagian dari skuad Arteta setidaknya hingga akhir musim.
Ia kemungkinan tetap akan jadi opsi rotasi, terlebih jika Arsenal melangkah lebih jauh di Liga Champions usai mengamankan kemenangan 3-0 atas Real Madrid di leg pertama perempat final.
Namun, dengan persaingan gelar Premier League yang kian ketat dan stok pemain yang lebih segar, peluang Sterling tampil sebagai starter tetap minim.
Masa Depan di Premier League Masih Abu-abu
Sterling sebelumnya diketahui ingin tetap berkarier di Premier League, namun performanya yang tidak konsisten membuat klub-klub besar berpikir ulang.
Jika Chelsea ingin melepasnya secara permanen, mereka harus bersiap untuk menerima tawaran dengan nilai yang jauh di bawah harga pasar.