Kritik Sepak Bola Indonesia, Yuran Fernandes Dihukum Larangan Bermain 1 Tahun Denda Rp25 Juta

sport.fin.co.id - 10/05/2025, 06:00 WIB

Kritik Sepak Bola Indonesia, Yuran Fernandes Dihukum Larangan Bermain 1 Tahun Denda Rp25 Juta

Yuran Fernandes (instagram pribadi)


fin.co.id -  Yuran Fernandes, kapten PSM Makassar, mendapat hukuman larangan larangan bermain selama satu tahun oleh Komisi Disiplin (komdis) PSSI.

Selain hukuman itu, Yuran juga harus membayar denda sebesar Rp25 juta. Hukuman ini berlaku mulai sejak keputusan dibuat.

Artinya, Yuran Fernandes sudah tidak diperbolehkan bermain saat melawan Malut United di Stadion BJ Habibie, Parepare pada Sabtu (10/5) pukul 16.30 Wita.

"Merujuk kepada Pasal 59 ayat 2 jo Pasal 141 Kode Disiplin PSSI Tahun 2013, Sdr. Yuran Fernandes Rocha Lopes dikenakan sanksi larangan beraktivitas dalam kegiatan sepakbola di Indonesia selama 12 (dua belas) bulan sejak keputusan ini diterbitkan. Denda sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah)."

"Pengulangan terhadap pelanggaran terkait di atas akan berakibat terhadap hukuman yang lebih berat," demikian bunyi pernyataan putusan tersebut.

Hukuman terhadap Yuran Fernandes tersebut dikeluarkan setelah dirinya mengkritik sepak bola Indonesia melalui stori akun Instagramnya. 

Yuran menilai, sepak bola Indonesia banyak praktik korupsinya.

"Sepak bola di Indonesia hanya candaan. Makanya level dan korupsinya akan tetap sama. Jika Anda ingin menghasilkan uang, Anda bisa datang ke Indonesia. Jika Anda ingin bermain sepak bola serius, menjauh dari Indonesia," tulis Yuran.

Yuran kemudian menghapus unggahan itu. Namun sudah terlanjur tersebar berupa tangkapan layar. Ia kemudian meminta maaf lewat lewat Instagramnya

"Para pecinta sepak bola Indonesia. Saya ingin memberikan klarifikasi terkait unggahan saya di Instagram pada tanggal 3 Mei 2025. Pernyataan yang saya sampaikan tersebut sepenuhnya ditujukan dalam konteks sepak bola. Ungkapan tersebut sama sekali tidak dimaksudkan untuk menyinggung Indonesia sebagai sebuah negara," tulisnya.

"Pernyataan tersebut merupakan luapan emosional, tepat setelah pertandingan yang penuh dengan tekanan dan drama. Saya yakin mereka yang menonton pertandingan tersebut paham betul mengapa saya begitu emosional."

"Saya ingin menyampaikan permohonan maaf dan meminta untuk tidak menyalah artikan unggahan saya ke dalam konteks yang lebih luas. Itu hanya murni merupakan bentuk kekecewaan pribadi saya terhadap situasi di lapangan, sekaligus cerminan dari rasa peduli dan harapan saya kepada PSSI dan LIB, bahwa sepak bola Indonesia bisa berkembang dan menjadi lebih baik dari hari ini. Terima kasih," tulisnya.

Advertisement

Sebelumnya, gol Yuran sempat dianulir oleh wasit dalam laga PSM Makassar melawan PSS karena menganggap mendorong lawan lebih dulu.

Namun, wasit Nendi Rohaendi yang memimpin laga itu mendapat sorotan.

Afdal Namakule
Penulis