fin.co.id - Chelsea terbang ke Stadion Republik Tofiq Bahramov hadapi Qarabag FK di Liga Champions Rabu malam ini. Misi utamanya jelas: buru kemenangan ketiga beruntun demi melesat ke posisi delapan besar alias fase knockout yang diidamkan. Jangan sampai lengah, ini laga yang menentukan nasib!
Tim asuhan Enzo Maresca sudah comeback total setelah terpuruk di matchday pertama saat dihajar Bayern Munich. Setelah itu, mereka langsung tancap gas lewat kemenangan kandang beruntun kontra Benfica dan Ajax. Kini, mereka mengincar 'korban' selanjutnya, tim yang punya rekor buruk sekali saat bersua klub Inggris.
Qarabag: Si Kuda Hitam dengan Sejarah Pahit Lawan Inggris
Pelatih kawakan Qurban Qurbanov memang sudah meracik dua kemenangan impresif di Liga Champions musim ini, tetapi tantangan kontra Chelsea adalah ujian terberat. Pasalnya, The Horsemen—julukan Qarabag—memiliki catatan kelam melawan tim-tim dari Inggris di kompetisi Eropa. Mereka kalah tujuh kali beruntun, bahkan gagal mencetak gol dalam enam pertandingan terakhir!
Kita perlu flashback sedikit ke delapan tahun lalu, tepatnya fase grup Liga Champions musim 2017/2018. Saat itu, Qarabag dibantai habis oleh Chelsea dengan skor telak 6-0 dan 4-0. Jurang kualitas memang menganga lebar, dan catatan ini pasti menghantui mereka.
Namun, Gurbanov tidak mau menyerah. Mereka boleh saja kalah telak, tetapi tim ini sudah menunjukkan mental baja dengan menggilas Benfica 3-2 dan menekuk Copenhagen 2-0 di kandang sendiri. Qarabag juga selalu mencetak gol dalam tiga laga awal UCL, termasuk saat takluk 3-1 dari Athletic Club.
Jadi, Qarabag berpotensi mencetak gol? Jawabannya: YA! Meskipun kemenangan atas The Blues terasa mustahil, mereka setidaknya bisa memberi perlawanan sengit di lini depan.
Chelsea: 'Si Biru' Enggan Tergelincir di Kandang Lawan
Chelsea pasti tidak akan menganggap remeh lawatan ke markas juara Liga Azerbaijan ini. Mereka perlu mengamankan kemenangan tandang pertama di kompetisi kontinental setelah meraih dua kemenangan beruntun di London Barat.
Baca Juga
Setelah kekalahan menyakitkan di Allianz Arena, Maresca membawa timnya menang tipis 1-0 atas Benfica yang dilatih Jose Mourinho, kemudian mengamuk dengan menghajar Ajax 5-1. Kartu merah cepat Kenneth Taylor memang mempermudah jalan mereka.
Moral tim sedang di atas angin! Apalagi, mereka baru saja memenangkan duel sengit kontra Tottenham Hotspur 1-0 di liga domestik akhir pekan lalu. Chelsea memang menjadi favorit kuat untuk mengamankan tiga kemenangan beruntun dan, lebih penting lagi, masuk ke Top 8 klasemen UCL.
Saat ini, The Blues terlempar dari zona itu karena kalah selisih gol. Secara kualitas tim, Chelsea jauh lebih superior di atas kertas. Sejarah juga mendukung. Mereka punya kenangan manis di Baku, Azerbaijan, saat memukul Arsenal 4-1 di final Liga Europa 2019.
Targetnya jelas: Mereka harus tancap gas dan memanfaatkan keunggulan kualitas demi tiga poin maksimal ketiga beruntun. Jika tim-tim papan atas lainnya seperti PSG atau Bayern Munich terpeleset, Chelsea berpeluang melompat jauh ke posisi keenam atau bahkan lebih tinggi!
Update Kabar Tim: Siapa yang Absen dan Siapa yang Comeback?
Qarabag FK harus bermain tanpa Ramil Sheydayev yang tidak terdaftar di skuad Liga Champions. Gelandang serang Joni Montiel juga harus absen karena masalah kelayakan, meskipun dia baru saja comeback di liga.
Namun, mereka masih punya Abdellah Zoubir yang tampil memukau akhir pekan lalu dengan mencetak gol dan assist. Perhatian utama harus tertuju pada Leandro Andrade, top scorer Qarabag di UCL dengan torehan gol ke gawang Benfica dan Athletic Club.
Di kubu Chelsea, sejumlah pilar utama masih menepi karena cedera, termasuk Cole Palmer, Levi Colwill, Benoit Badiashile, dan Dario Essugo. Mykhaylo Mudryk juga masih menjalani skorsing sementara karena dugaan pelanggaran regulasi anti-doping.
Kabar baiknya, Joao Pedro, pahlawan kemenangan atas Spurs, bisa kembali masuk starting XI setelah menjalani skorsing kartu merah. Sementara itu, Liam Delap berpotensi mencicipi debut Liga Champions setelah pulih dari cedera paha, meskipun Maresca mungkin masih menahannya karena belum sepenuhnya bugar.