fin.co.id - Skotlandia dan Denmark akan saling berhadapan dalam duel penentu nasib di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Laga yang dijadwalkan pada Rabu dini hari, 19 November 2025, pukul 02.45 WIB, di Hampden Park ini bukan sekadar perebutan tiga poin, melainkan babak playoff awal untuk memperebutkan satu tiket otomatis ke putaran final.
Bagi Skotlandia, atau yang dikenal dengan Tartan Army, skenarionya sangat gamblang dan keras, mereka wajib meraih kemenangan.
Hasil imbang atau kekalahan akan secara otomatis melemparkan mereka ke babak playoff yang penuh risiko.
Skotlandia berhasil memaksakan duel ini menjadi penentuan setelah mengamankan dua kemenangan krusial di kandang bulan lalu, mengangkat posisi mereka hingga sejajar dengan Denmark di puncak klasemen dengan 10 poin.
Meskipun performa secara umum belum sepenuhnya stabil, hasil-hasil vital tersebut memberikan mereka kesempatan emas untuk mengakhiri puasa tampil di Piala Dunia sejak 1998.
Momentum mereka sempat terancam dalam kekalahan dramatis 3-2 dari Yunani yang sudah tersingkir. Tertinggal 3-0, gol dari Ben Doak dan Ryan Christie hampir memicu comeback sensasional.
Baca Juga
Kegagalan Che Adams memanfaatkan peluang emas dan kesigapan kiper lawan membuat Tartan Army harus menerima kenyataan pahit, yang kini menempatkan mereka pada skenario win-or-bust di Glasgow.
Secara historis, Skotlandia punya memori manis melawan Dinamit dalam duel kompetitif dua dekade terakhir, unggul dengan tiga kemenangan dari empat pertemuan head-to-head.
Pertemuan terakhir mereka di Copenhagen pada September berakhir imbang 0-0, menunjukkan betapa ketatnya persaingan kedua tim saat ini.
Denmark: Efisiensi Lini Serang dan Meredam Kekecewaan
Di kubu seberang, Denmark datang ke Glasgow dengan keuntungan psikologis: mereka hanya membutuhkan hasil imbang untuk memastikan lolos langsung.
Namun, tim Dinamit ini membawa sedikit kekecewaan setelah gagal meraih kemenangan melawan Belarus yang notabene berada di peringkat 103 dunia.
Sempat memimpin melalui gol Mikkel Damsgaard, Denmark dikejutkan oleh dua gol cepat Belarus di babak kedua.
Gol penyama kedudukan dari Gustav Isaksen pada akhirnya gagal diikuti dengan gol kemenangan, meskipun mereka mendominasi permainan. Hasil tersebut menjadi alarm yang harus direspons di Hampden Park.
Secara statistik, Denmark unggul signifikan dalam urusan mencetak gol, mengemas total 14 gol di sepanjang kualifikasi, berbanding hanya sembilan gol milik Skotlandia.