fin.co.id - Swedia dan Slovenia, dua tim yang sudah dipastikan gagal lolos otomatis ke Piala Dunia 2026, bertarung memperebutkan harga diri di laga pamungkas Grup B.
Stadion bersiap menjadi saksi pertarungan penutup yang penuh gengsi. Swedia dan Slovenia akan bertemu dalam laga terakhir Grup B Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa, Selasa (18/11/2025) malam. Sayangnya, bagi kedua tim, pertandingan ini hanyalah perebutan kehormatan, sebab baik Swedia maupun Slovenia sudah dipastikan gagal mengamankan tiket otomatis ke Piala Dunia yang akan digelar di USA, Kanada, dan Meksiko.
Swedia, yang semula difavoritkan lolos dengan skuad bertabur bintang seperti Alexander Isak dan Viktor Gyokeres, justru terpuruk di dasar klasemen. Mereka hanya mengoleksi satu poin dari lima pertandingan, sementara Slovenia berada di posisi ketiga dengan tiga poin. Hasil ini jelas menjadi kegagalan besar bagi kedua negara di kancah Eropa.
Swedia di Bawah Ekspektasi: Efek Instan Potter Gagal Terwujud
Tim Viking Biru-Kuning (Swedia) memulai kampanye kualifikasi mereka dengan hasil yang menjanjikan, bermain imbang 2-2 melawan Slovenia. Namun, mereka gagal memanfaatkan momentum tersebut. Penampilan Swedia selanjutnya justru menuai kekalahan beruntun melawan Kosovo (0-2 dan 0-1) dan Swiss (0-2).
Serangkaian hasil buruk ini berujung pada pemecatan pelatih Jon Dahl Tomasson pada jeda internasional September.
Manajemen federasi bergerak cepat dengan merekrut Graham Potter—mantan pelatih top Liga Inggris—dengan harapan instan dapat membalikkan keadaan. Namun, dampak yang diharapkan belum terlihat. Pada laga debut Potter, Swedia justru dihantam kekalahan telak 4-1 oleh Swiss.
Meskipun peluang lolos otomatis hilang, Swedia masih punya kesempatan kedua melalui jalur playoff Nations League. Oleh karena itu, bagi Graham Potter, pertandingan melawan Slovenia ini menjadi sangat krusial. Dia mendesak skuadnya untuk segera meraih kemenangan demi memompa kepercayaan diri tim menjelang fase playoff penentu nasib mereka.
Baca Juga
Kemarau Gol Slovenia: Bertaruh pada Clean Sheet
Slovenia, yang dilatih oleh Matjaz Kek, juga menghadapi masalah yang sama dalam hal konsistensi. Setelah hasil imbang 2-2 melawan Swedia di laga pembuka, performa mereka juga menurun drastis.
Setelah lima pertandingan, Slovenia hanya mengumpulkan tiga poin dari tiga hasil imbang—dua di antaranya berakhir 0-0—dan dua kekalahan.
Masalah utama Laskar Kek adalah tumpulnya lini serang. Mereka hanya mencetak total dua gol selama lima pertandingan kualifikasi—kedua gol tersebut tercipta saat matchday pembuka melawan Swedia. Hal ini menunjukkan betapa sulitnya mereka mencetak gol.
Sama seperti Swedia, meskipun tiket Piala Dunia sudah tertutup, Slovenia sangat berharap meraih kemenangan yang sangat dibutuhkan untuk mengakhiri kampanye kualifikasi ini dengan catatan yang lebih positif.
Kabar Tim: Isak Siap Memimpin, Slovenia Kehilangan Stojanovic
Pelatih Swedia, Graham Potter, kemungkinan akan melakukan perubahan signifikan pada starting lineup setelah kekalahan telak di laga sebelumnya.
- Striker Liverpool, Alexander Isak, yang pada pertandingan sebelumnya hanya duduk di bangku cadangan, diprediksi akan menjadi starter di lini depan, berpotensi berduet dengan Benjamin Nygren.
- Pemain kunci seperti Emil Forsberg diharapkan mengisi lini tengah, bersama Anthony Elanga, Yasin Ayari, dan Alexander Bernhardsson.