fin.co.id - Pelatih Persita Tangerang, Carlos Pena, menyoroti perbedaan besar dalam tiga pertandingan tandang terakhir yang dijalani timnya dalam kurun waktu 10 hari.
Hal ini diungkapkan setelah tim berjuluk Pendekar Cisadane tersebut meraih dua hasil imbang dan satu kekalahan, dengan hasil imbang 0-0 melawan Bali United dan 1-1 melawan Bhayangkara FC, sebelum akhirnya takluk 1-2 dari PSBS Biak.
Pena menekankan bahwa setiap pertandingan memiliki karakteristik yang berbeda dan tidak bisa disamaratakan. "Saya tidak suka membahas ketiga pertandingan ini secara bersamaan karena menurut saya, ketiganya sangat berbeda," ujar Pena, Jumat 13 November 2025 malam.
Mengenai detail pertandingan, Pena memuji penampilan solid timnya dalam bertahan melawan penguasaan bola dominan Bali United, "Kami harus tampil hampir sempurna dalam bertahan. Hasil imbang ini adil," katanya.
Untuk laga melawan Bhayangkara FC, Pena menyoroti kepemimpinan gol dari Pablo Ganet yang hampir membawa kemenangan bagi Persita, namun ia menyayangkan keputusan wasit yang dianggap merugikan.
"Seharusnya ada kartu merah untuk lawan. Tim bermain sangat komplet, tetapi kami gagal mempertahankan keunggulan," sesalnya.
Sementara itu, untuk pertandingan melawan PSBS Biak, Pena mengakui bahwa penampilan timnya di bawah standar. "Kami tidak bermain sesuai level kami. Lawan lebih lapar dan pantas menang," ujarnya.
Baca Juga
Pena berharap timnya dapat belajar dari kekalahan melawan PSBS Biak dan menyadari pentingnya memberikan kemampuan 100% di setiap pertandingan.
"Kami harus belajar dari pertandingan terakhir. Jika tidak memberikan yang terbaik, siapa pun bisa mengalahkan kami," tegasnya.