fin.co.id - Pembalap Ducati Lenovo, Marc Marquez, menorehkan sejarah baru dalam kariernya setelah memastikan gelar juara dunia MotoGP untuk ketujuh kalinya. Kepastian itu datang usai Marquez finis di posisi kedua pada balapan utama Grand Prix Jepang di Sirkuit Motegi, Minggu (28/9/2025).
Meski tidak memenangi balapan, raihan podium tersebut sudah cukup mengantarkan Marquez mengunci gelar. Dengan koleksi 541 poin, perolehan Marquez kini tidak lagi mampu dikejar oleh rival terdekatnya, Alex Marquez dari Gresini Racing, yang berada di posisi kedua klasemen dengan 340 poin. Selisih 201 poin menjadikan Marquez tak tergoyahkan, meski musim belum berakhir.
Perjuangan Panjang Usai Cedera
Setelah memastikan gelar, Marquez mengaku sulit menggambarkan perasaan yang ia alami. Ia menuturkan bahwa keberhasilan kali ini merupakan puncak dari perjalanan panjang penuh tantangan sejak 2020. Pada periode itu, ia berkali-kali harus berurusan dengan cedera serius yang sempat membuat masa depannya diragukan.
“Setelah begitu banyak tantangan dan cedera sejak 2020, saya terus bekerja keras. Kini, saya bisa mengatakan sudah berdamai dengan diri saya sendiri,” ujar Marquez melalui laman resmi Ducati, Minggu.
Pembalap berusia 32 tahun itu terakhir kali menjadi juara dunia pada musim 2019. Setelah itu, ia harus menempuh jalan berliku yang dipenuhi kecelakaan, proses pemulihan panjang, serta transisi tim. Namun tekad dan konsistensinya membuat Marquez kembali berdiri di puncak kompetisi.
Perjalanan dari Honda hingga Ducati
Salah satu faktor penting dalam kebangkitan Marquez adalah keberaniannya mengambil keputusan besar dalam karier. Ia memulai era keemasannya bersama Honda, lalu sempat bergabung dengan Gresini Racing. Namun, langkah paling menentukan justru terjadi saat ia pindah ke Ducati Lenovo.
Di tim barunya ini, Marquez menemukan kembali performa terbaiknya. Kombinasi motor Ducati yang kompetitif dan pengalamannya sebagai pembalap kawakan menjadikannya sulit ditandingi di lintasan. Hasilnya, ia kembali ke jalur juara dunia setelah absen selama enam tahun.
Baca Juga
“Gelar juara dunia ini menjadi jalan terbaik untuk menutup perjalanan sulit tersebut,” kata Marquez. Baginya, kemenangan kali ini bukan hanya soal trofi, tetapi juga bukti bahwa semangat pantang menyerah mampu menembus batas.
Sejajar dengan Valentino Rossi
Dengan koleksi tujuh gelar juara dunia, Marc Marquez kini sejajar dengan legenda MotoGP, Valentino Rossi. Pencapaian ini menempatkan dirinya dalam jajaran elit para pembalap terbaik sepanjang sejarah olahraga tersebut.
Marquez bukan hanya sekadar menorehkan angka, melainkan juga membuktikan ketahanan mental serta kemampuan untuk bangkit di tengah tekanan besar. Bagi banyak penggemar, kembalinya Marquez sebagai juara dunia menghadirkan euforia tersendiri, mengingat reputasinya sebagai “The Baby Alien” yang selalu tampil agresif di lintasan.
Simbol Ketangguhan
Kisah Marc Marquez menjadi bukti nyata bahwa ketangguhan seorang atlet tidak hanya diukur dari kemenangan, melainkan juga dari kemampuannya untuk bangkit setelah terpuruk. Cedera parah yang pernah ia alami sempat membuat kariernya diprediksi berakhir lebih cepat. Namun, dengan kerja keras, dedikasi, dan keberanian mengambil risiko, Marquez berhasil membalikkan prediksi itu.
Bagi Ducati, keberhasilan Marquez juga menjadi pencapaian penting. Gelar ini mempertegas posisi tim sebagai kekuatan dominan di MotoGP modern, sekaligus memperkuat hubungan mereka dengan salah satu pembalap paling ikonik dalam sejarah.
Keberhasilan ini tentu akan dikenang bukan hanya sebagai gelar ke-7 Marc Marquez, tetapi juga sebagai kisah tentang perjuangan panjang, pengorbanan, dan keyakinan bahwa tidak ada jalan buntu bagi mereka yang terus berusaha. (*)